Evolusi Outlet Selluler

Diposting oleh Keyta Mihero on Jumat, 19 Oktober 2012




Insomnia ada sisi positipnya juga. 
Gara-gara susah tidur, nungguin ngantuk ngga dateng-dateng, nulis artikel aja dewh. Kebetulan sempat terlintas "sesuatu" yang bisa dijadiin tema nulis, sapa tau bisa nambah pengalaman yang udah sudi ngebaca.
Ini yang gue mangsud sisi positipnya insomnia, memanfaatkan "mata yang masih saja awas". 

Gini gan, dalam beberapa tahun ini, diam-diam gue lagi ngadain riset (hadew....riset, kerjaannya di kebon aje pake bilang riset, ngaca dunk!!)....hehe biarin, riset itu urusan otak, bukan urusan profesi ato kerjaan, ya ngga pemirsa?
Riset kecil-kecilan gan, ngga pake wawancara-wawancara-an, ngga pake nyatet-nyatet-an, ngga pake surve-survey-an, hanya berdasar apa yang gue liat, apa yang gue denger, udah. 

Kebetulan kan gue kerja di Purwokerto nie, sementara rumah gue di Karangrau Banyumas. Nah, dari saking seringnya lewat itu, lama-lama gue kok jadi kepikiran, ada satu tren/kecenderungan dari pertumbuhan outlet-outlet selluler di sepanjang jalan yang sering gue lewati, terutama rute Karangrau-Banyumas (ruang obyek dipersempit aja biar ngga puyeng ngebayanginnya...hehe).

Pada awal usahanya nie, mayoritas outlet-outlet selluler di sepanjang jalan ini fokus ke satu obyek penjualan utama, pulsa. Namun, seiring berkembangnya teknologi selluler, dan semakin maraknya hape cina/brand lokal, serta ketatnya persaingan antar outlet, lambat laun ada pergeseran fokus penjualan gan. 

Dan setelah gue amati nie, ada 4 kriteria outlet selluler berdasarkan fokus penjualan: 


     1. Outlet selluler dengan pulsa sebagai fokus penjualan utama.
Outlet selluler dengan kriteria ini cenderung menitik beratkan pada kuantitas transaksi pulsa per harinya. Bisa dengan cara membuka outlet cabang, menjadi agen dari server pulsa all operator, ato malah membangun server pulsa.
Contoh outlet kriteria ini: 
Mawar Cellular (depan pasar Banyumas), selain outlet ini sudah "bercabang" (emang pohon...wkwk), sekarang juga udah membangun server pulsa sendiri, brand-nya Mawar Tronic.
     2. Outlet selluler dengan phonsel sebagai fokus penjualan utama.
Ciri khasnya nie ya, empunya outlet ini matanya ijo kalo ada orang nawarin hape second. Ya karena sumber utama pemasukan dia emang dari jual beli hape second. Dalam perkembangannya, outlet ini bukan hanya menjual hape second, hape baru juga nyanding....bhahaha, basa apa kiye?.
Ciri lain, outlet kriteria ini juga melayani jasa service hape. 
Contoh outlet kriteria ini:
Evo Cellular (depan Bank BRI Banyumas).
Awal berdirinya, outlet ini sama seperti outlet kebanyakan, jualan pulsa ma kartu perdana doank ditambah sedikit aksesoris hape. Tapi karena punya lokasi strategis, dan sedikit dibantu laris manisnya hape cina/brand lokal, outlet ini sekarang lebih tepat disebut Evo Phone Shop/Evo Phone Cellular.
     3. Outlet selluler dengan kartu perdana sebagai fokus penjualan.
Outlet tipe ini kebanyakan berlokasi di komplek sekolahan, tempat kursus, universitas, warnet, halte bis, ato tempat-tempat lain yang sering dijadikan tempat singgah/dilewati oleh pelajar/mahasiswa. Ciri fisik dari outlet ini, etalase outlet full kartu perdana dengan variasi harga dan variasi nomor (nomor acak, sedang, dan nomor cantik).
Masuk akal memang, dengan konsumen mayoritas adalah pelajar dan mahasiswa, obyek penjualan yang paling logis memang kartu perdana, tentunya dengan harga murah menyesuaikan dengan kondisi keuangan pelajar/mahasiswa. Dan kalo kita teliti lebih jauh nie, tarif operator ternyata berpengaruh besar terhadap penjualan outlet tipe ini gan. Kecenderungan pelajar/mahasiswa untuk menggunakan kartu perdana bertarif murah meriah adalah penyebabnya. Urusan tarif operator, pelajar/mahasiswa memang paling sensi gan. Alhasil, kartu perdana produk operator dengan tarif termurah jadi barang "wajib ada" bagi outlet ini.
Contoh outlet tipe ini:
         Rejeki Cell (komplek alun-alun Banyumas).
Lokasi outlet ini dikelilingi sekolahan gan, pas halte, deket warnet, posisi mantap banget dah.
         Keyta Cell (Karangrau Banyumas).
Di outlet ini gan, gue akui harganya emang bersahabat banget ma kantong pelajar. Emang lokasinya di pinggiran, tapi lalu lintas pelajar dari SD nyampe Mahasiswa. Yang asyik dari outlet ini nie, kreatif. Mangsudnya begindang, kreatif dalam memanjakan konsumen. Contohnya, sering di outlet ini dijual kartu perdana dengan bonus-bonus tarif spesial yang uniknya, di outlet laen kaga ada.
Beneran?
Beneran gan, nanya aja ma yang nulis artikel ini, dia yang punya kok.....hehe.
     4. Outlet selluler dengan aksesoris hape sebagai fokus penjualan.
Outlet selluler pada umumnya punya ciri khas etalase berukuran tinggi sekitar 1 m dan panjang bervariasi dari 1-4 meter. Pada setengah bagian atas etalase berdinding kaca, dan setengah bagian bawah berdinding triplek/aluminium.
Tapi tidak untuk outlet tipe ini, selain ukuran ruangan yang lebih luas, rak-rak berdesain khusus tempat menggantung aksesoris hape lebih mendominasi ruangan outlet tipe ini. Segala keperluan aksesoris pendukung hape mulai dari cassing, spare part, handsfree, charger, memory card dll, ada di outlet ini.
Kebanyakan, outlet aksesoris sekaligus tempat service hape.

Contoh outlet tipe ini:
Itu lho outlet aksesoris selatan alun-alun Banyumas, domong gue lupa namane kowh...ra popo, yang penting tempatnya emang bener-bener ada, ngga ngapusi, ngga asal nulis...ya to?

Itu kalo menurut hasil riset gue ada empat kriteria, menurut pendapat agan pasti beda lagi, bisa empat, bisa lima, ato malah cuma ada tiga.
Tapi intinya, dari awal berdirinya outlet-outlet selluler di sepanjang rute Karangrau-Banyumas, emang sudah beberapa kali mengalami perubahan (baca:evolusi). Dan dari evolusi itu kemudian melahirkan outlet-outlet selluler varian baru (pinjam bahasa iklan otomotif, habis bingung nyari kata yang pas gan...hehe). Dengan alasan itu juga gue ngga pake istilah outlet pulsa, karena outlet-outlet sekarang ngga hanya jual pulsa doank, ngga hanya jual kartu perdana doank. Dan biar maknanya lebih luas pake istilah outlet selluler.

Akhirnya ngantuk juga.
Bener kan? Akhirnya, ngantuk dapet artikel juga dapet. Apapun itu, selama kita memanfaatkan segala sesuatu untuk hal positip, Insyaalloh berbuah manis juga buat kita.

Terima kasih, semoga bermanfaat.



{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar