Listrik Prabayar Solusi Listrik Rabayar?

Diposting oleh Keyta Mihero on Kamis, 29 Maret 2012








Ngerti Listrik Prabayar (LPB) ngga? pasti ngerti doong, itu Lho Listrik yang pake voucher, atau orang lebih suka make istilah puLsa Listrik. Kalo tetep ngga ngerti, kebangeten sampeyan....
Tapi tak jamin suatu saat nanti sampeyan akan tahu apa itu LPB, karena kedepan semua pelanggan listrik di Indonesia akan dimigrasikan ke LPB. Tapi itu butuh waktu lama, proses migrasi pelanggan yang mencapai ratusan juta jeLas ngga semudah membalik telapak tangan, mungkin 2020 atau bahkan lebih lama lagi.



Lalu kenapa PLN mengubah kebijakan dari sistem listrik pascabayar menjadi prabayar?
Alasannya mudah saja gan, Listrik Rabayar.
Emang ada?
Ngga cuma ada gan, over quantity !!!
Bisa dibilang Listrik rabayar adalah musuh terbesar PLN, setidaknya sampai saat ini. Pertumbuhannya cenderung meningkat dari tahun ke tahun, dan pelakunya ya orang itu-itu juga. Tidak selalu juga sih, tapi kalo diprosentase saya yakin hampir 50% pelaku listrik nunggak orangnya sama. Koq tau? Ya tau dong, Lha wong itu pekerjaan saya.
Dari pengalaman saya yang sudah menjalani pekerjaan ini dari tahun 2004 hingga sekarang, tiap kali nagih tagihan listrik ketemunya orang itu lagi, itu lagi. Apa ya ngga bosen ketemu aku, aku be wis bosen berat koh.
Ternyata hal ini dialami juga oleh semua rekan seprofesi, mereka juga mengatakan hal yang sama. Bahkan kami sampai hafal karakter dari masing-masing orang itu, ada yang ditagih malah marah-marah, ada yang ngumpet, ada yang bilang ntar siang dibayar tapi nyatanya ngapusi, ada juga yang nawar dibayar bulan depan kalo udah keluar rekening baru. Nie orang pada mikir ngga sih? Gara-gara mereka, pelanggan lain yang patuh harus ikut menanggung akibatnya.
Karena banyaknya rekening listrik macet, kondisi keuangan PLN jelas terganggu, padahal ini sumber dana operasional PLN. Kalo dana kurang, gimana pelayanan bisa maksimal? Yang seharusnya bisa menambah pembangkit listrik baru atau menambah kapasitas pembangkit listrik lama jadi gagal terwujud karena ketiadaan biaya, sementara di sisi lain pelanggan listrik terus bertambah. Teorinya, pertambahan jumlah pelanggan listrik harus dibarengi juga dengan penambahan pasokan listrik. Kalo kondisinya ngga imbang gini, jangan pernah mengeluh tentang byar pet deh, toh ini buah dari ketidak disiplinan anda juga.
Ngomongin disiplin, ini sih penyakit asli Indonesia, orisinil 100%, ngga akan ada habisnya kalo dibahas.


 
contoh kwh meter LPB
PLN sudah cukup bersabar menghadapi perilaku pelanggan listrik rabayar, tapi sabar itu ada batasnya. PLN terus mencari cara jalan keluar dari masalah listrik rabayar ini, dan solusinya, PLN mengeluarkan kebijakan sistem Listrik Prabayar (LPB). Dengan sistem ini, pelanggan mau ngga mau harus membeli voucher listrik dulu kalo pengin make listrik. Kawuzzz.....!!!
Sudah dibikin enak, make listrik dulu baru bayar ndadak macem-macem, ya ngonoh rasakan akibatnya.

Kalo semua disiplin kan enak, ada keseimbangan. Ngga ada byar pet, TDL (mungkin) bisa diturunkan, dampaknya kita juga yang menikmati. Sekarang lihat pelanggan listrik yang disiplin bayar tapi dengan ekonomi pas-pasan, mereka menjerit, takut disaat voucher listriknya habis tidak ada uang untuk membeli voucher, kasihan kan? Ini korban perilaku pelanggan listrik rabayar.


ID card LPB
Melihat contoh di atas, kebijakan LPB memang terasa kurang adil, tapi mau gimana lagi ini demi kelangsungan listrik kita ke depan. Kalaupun ada yang kurang dari kebijakan LPB ini mungkin waktunya. Untuk saat ini, LPB memang masih terasa berat, dengan kondisi ekonomi yang semrawut, harga-harga menjulang tinggi tanpa dibarengi dengan kenaikan upah yang sepadan, jelas sangat memberatkan terutama bagi rakyat kecil.
Jika saja PLN mau lebih bersabar lagi, LPB ditunda dulu sampai ekonomi di negeri ini membaik mungkin tidak terasa berat. Dan selama proses penundaan itu, PLN bisa mengkaji ulang kebijakan LPB hingga benar-benar tiba tengah, bukannya tiba njagong....hehe.
Pemerintah juga harus turun aktif dalam masalah ini, karena stabil ngganya ekonomi negara itu di tangan pemerintahannya. Tanpa kestabilan ekonomi, segala kebijakan yang menyangkut hajat hidup orang banyak tidak akan bisa bejalan sempurna. Dan saat ekonomi sudah stabil, baru berlakukan LPB, saya yakin rakyat akan lebih legowo menerimanya.

Tapi apa lacur semua sudah terjadi, LPB sudah terlanjur diberlakukan, kita bisa apa?
Jangan keburu pesimis bung, kita sudah terbiasa hidup susah jangan takut kalo dibikin susah. Sejak krisis moneter melanda selama satu dekade ini, bukankah kita sanggup menghadapinya? Ini kondisi yang sama bung, yakinlah...kita pasti bisa !!
Kalo boleh saya menilai, rakyat Indonesia sudah berhasil menyikapi krisis koq, nyatanya ditengah krisis melanda banyak orang yang punya sepeda motor baru, mobil baru, dan parahnya lagi...istri baru. Jadi, ngga ada alasan bagi kita untuk takut menghadapi LPB, kita rakyat tangguh !!.

Salut untuk rakyat Indonesia, tapi tidak untuk para pemimpinnya.

Wassalam.



 








{ 5 komentar... read them below or add one }

Fadjar Setyanto mengatakan...

Bagus artikelnya, tks.
Fadjar pengelola www.fadjar-myenglish.com

Keyta Mihero mengatakan...

Kursus Inggris....

Tadi sempat mampir ke web panjenengan,web panjenengan jauh lebih bagus mas, dari Layout sampai artikelnya, mantaaap.
Gaya bahasan panjenengan enak dipahami.
Next time, mampir Lagi boLeh to mas?

bubutan-tralis mengatakan...

Yang saya Tahu semenjak kami terhasut dan berpindah ke LISTRIK PRABAYAR yang katanya lebih murah dan efisien karena bebas biaya beban, maka sekarang BIAYA BAYAR LISTRIK PERBULAN KAMI MENINGKAT 3 X LIPAT.. biasanya kami bayar perbulan paling banyak 450rb/bulan, sekarang kadang kami beli pulsa listrik 100 ribu cuma untuk satu hari...rata-rata 50rb untuk satu hari...HEEEBAAAATTT....!!!! kami benar-benar kena tipu ..... sial sepanjang umur dooongggg.... semoga ALLOH SWT menghukum biang kerok penipuan ini...
setelah kami buka internet dan bertanya ke mbah google ternyata mbah google bilang bahwa PAK DAHLAN itu kreatornya.... Tolong Pak Dahlan bantu kami untuk kembali ke jaman listrik Pascabayar...Kami sudah gak tahaaaann....!!!!!

Keyta Mihero mengatakan...

sudah coba compLain ke PLN mas? Masalahnya prabayar itu aman ga aman mas, sistem token juga rentan penipuan. Ada baiknya tiap kali beli token dicek nominal dan jmlh kwh yg dterima, sudah sesuai/blm, krn ada jg loket PPOB yg nakal dgn cara mngurangi nilai nominal, otomatis jmlh kwh yg diterima jg brkurang. Untuk lbih jelasnya, hubungi PLN pelayanan terdekat mas.

Keyta Mihero mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar